Jumat, 01 Januari 2016

PRIBAHASA ACEH



Yoh na teuga taibadat, tahareukat yoh goh matee (selagi kuat beribadatlah, berusahalah mencari rezeki sebelum mati).
Masa dan waktu dimanfaatkan dengan sebaik-baikna, untuk beribadat kepada Allah, disamping dipergunakan pula untuk mencari kebutuhan hidup.
Umur geutanyo hanya siuro simalam, oleh sebabnyan taubat teu bakna (umur kita tidak ada sehari semalam, oleh sebab itu, bertaubatlah).
Umur manusia itu pendek sekali (sehari semalam). Untuk itu dianjurkan kepada manusia, supaya selalu bertaubat kepada Tuhan (Allah).
Adat meukoh reumbong, hukom meukoh pureh. Adat jeub beurangho takong, hukom hanyeut talangeuh (Adat berporong rebung, hukum berpotong lidi. Adat bisa saja dihidari, hukum tidak bisa dibantah).
Hukum Tuhan adalah hukum yang lebih sempurna daripada ciptaan manusia. Oleh karena itu tak boleh diganggu gugat.

Syeeruga nyan diyup gaki ma (surga itu dibawah telapak kaki ibu).
Pepatah ini menunjukkan bahwa ibu mendapat tempat yang teratas dalam pandangan agama, sehingga seolah-olah surga itu ada di bawah telapak kaki ibu. Begitu mulianya seorang ibu, sehingga apabila seseorang itu durhaka kepada ibunya, maka Tuhan (Allah) tidak menyediakan surga kepada yang mendurhakai ibunya.

Lailah haillallah, kalimah taibah payong pagee. Sou yang afai kaliah nyan, seulamat iman di dalam hatee (Lailah haillallah, kalimah taubah payung kiamat. Siapa yang hapal kalimah itu, selamat iman di dalam hatinya).
Seorang hamba Allah yang taat mengerjakan ibadah, kepadanya akan diberikan balasan yang setimpal di hari kiamat sesuai dengan amal perbuatannya.

Abeh nyawong Tuhan tung, abeh areuta hukom pajoh (Habis nyawa, Tuhan yang ambil. Habis harta, hukum yang makan).
Ke mana saja pergi pada suatu saat kita akan dipanggil menghadap Tuhan.

Adat bak po teumeureuhom, hukom bak syiah Kuala, Kanun bak putro Phang, Reusam bak Lakseumana (bentara) Adat ngon hukom lage Zat ngon sifeut.
Adat yang berlaku adalah kekuasaan raja, sedangkan hukum yang dijalankan adalah menurut keputusan tuan puteri, sementara resam basi yang berjalan serta keamanan negeri dipulangkan kepada laksamana atau bentara. Adat dan hukum seperti zat dan sifat.

Raja ade, Raje geuseumah, Raja laleem, Raja geusanggah (raja adil, raja disembah, raja lalim, raja disanggah).
Setiap raja yang memerintah dengan adil, bijaksana, pemurah dan jujur perlu disembah atau diikuti, tetapi kalau raja itu lalim dan bertindak sewenang-wenang dalam memerintah maka ia perlu disanggah.

Alah satatang bana urek same buku, alah sesuai au jo pinago, ibarat pinang pulang ka tampuak, sirih baliek kaguyanggayo, pucuak dicinto ulam tibo, kuah tatunggang diaten nasi, lak kuak lai makanan, diateh daluang hidangan tiba (sudah tepat benar urat dengan buku, sudah sesuai aur dengan pinaga, ibarat pinang pulang ketampuk, sirih berbalik ketampunya, pucuk dicinta ulam tiba, kuah ditumpahkan di atas nasi, tambah kuah tambah makanan, diatas dulang makanan tiba).
Makna dari pepatah di atas menyatakan bahwa suatu pekerjaan yang paling cocok, sesuai dan paling harmonis bagi seseorang.

Bia sutan kota di kampuang, rajo di nagari, kalau ke rantau dagang juo (Biar bangsawan kita di kampung, raja di negeri, kalau ke rantau dagang juga).
Walaupun kita keturunan baik-baik di kampung sendiri atau pun raja di negeri sendiri, tetapi bila kita berada di tempat lain atau negeri orang lain, haruslah kita dengan kerendahan hati menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sehingga tidak terjadi suatu pertentangan dengan penduduk setempat, baik langsung maupun tidak langsung.

Umong meuateung, ureng meupeutua. Rumoh meuadat, pukat meukaja (sawah berpematang, orang berpemimpin, rumah beradat, pukat berkaja).
Setiap masyarakat harus ada pemimpin untuk mengatur hak dan kewajiban anggota masyarakatnya, sehingga tujuan kerajaan tercapai sebagaimana mestinya. Apabila masyarakat tidak mempunyai pemimpin yang baik, maka suatu waktu akan rubuhlah masyarakat itu.

Hukom nanggro keupakaian, hukom Tuhan keu kulahkama (hukum negara untuk pakaian, hukum Tuhan untuk Mahkota).
Hukum pada suatu wilayah atau negara harus dipergunakan dan dipatuhi, sebagai tata cara dalam menjalani hidup. Hukum Tuhan adalah merupakan pedoman hidup dan wajib dijunjung tinggi lebih dari hukum negara itu sendiri.

Matee aneuk na jeurat, matee adat pat tamita (mati anak ada kuburan, hilang adat dimana kita harus mencarinya).
Seandainya seseorang itu tidak lagi mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakat, berarti seseorang atau anggota masyarakat tersebut tindak tanduknya menjurus kepada pembasmian adat istiadat yang berlaku. Kalau hal itu terjadi bagaimanakah mengembalikan adat istiadat tersebut pada tempatnya semula.

Tajak beutroh takalon beudeuh, beek rugo meuh saket hatee (pergi sampai ke batas, melihat harus jelas, jangan sampai rugi mas sakit hati).
Apa yang kita dengarkan maupun yang kita kerjakan atau lakukan, haruslah kita periksa atau pikir-pikir dulu, jangan sampai menyesal dikemudian hari.

Uleueu bak matee, ranteng beek patah. But beujeut, geutanyo beek leumah (ular harus mati, ranting jangan patah. Pekerjaan harus jadi, kita jangan nampak).
Menyelesaikan suatu perkara hendaklah dengan bijaksana, sehingga menyenangkan bagi kedua belah pihak.

Tahimat yek mantong na, beuteugoh that yoh goh cilaka (hemat semasa masih ada, hati-hati sebelum celaka).
Berhematlah semasa dalam keadaan senang (berada), dan berhati-hati pula sebelum terjerumus (kena).

Bulet lagu umut, tirus lagu gelas (bulat seperti batang pisang, lurus seperti gelas atau gagang pancing).
Suatu kebijaksanaan harus melalui mufakat yang bulat, untuk menuju kepada suatu tujuan.
Lammem beramik pantas berulo.
Seseorang yang sudah tersesat pantas dinasihati atau seseorang yang selalu ketinggalan di belakang, pantas ditarik ke muka.
Rudah u mayang roh bak muka dro teuh (meludah ke atas ke muka sendiri juga).
Orang yang mengkhianati orang lain, pada suatu saat akan berlaku hukum karma (pembalasan) atas dirinya sendiri.

Karajo biek elok dilakeh-lakehkan, jangan diselo dek nana buruak.
Pekerjaan yang baik itu bagus disegerakan, supaya jangan diselingi oleh yang buruk.

Geumaseeh papa, seutia matee (pengasih papa (miskin) setiap mati/hilang nyawa).
Orang yang pengasih tidak sampai hati melihat orang lain menderita, akibatnya selalu ia berada dalam kurungan sendiri. Demikian juga orang yang setia karena kawan, karena teman seperjuangannya atau karena keluarganya, ia akan menanggung akibat hilangnya nyawa karena membela kepentingan dan kehormatan atau pun keselamatan mereka dari kemungkinan-kemungkinan pengkhianatan/penganiayaan orang lain.
1.     “Teuka angen badee, teungku Tupee culok ulee lam pujok u, reuda angen bade, teungku Tupee geupeugah  droe gok-gok bak u”
Taktala datang badai sang tupai menyembunyikan diri dalam pucuk kelapa. Begitu badai berlalu tupai berkata dirinyala yang menggoyang kelapa.
Maksudnya “manusia yang suka membagga banggakan akan dirinya, mengaku hebat. Padalah orang itu kebetulan ikut terjebak. Memanfaatkan situasi untuk mempopulerkan dirinya.

2.    “Meunyo hana siwah di Blang darut canggang jeut ke raja”
“ jika tidak ada burung rajawali  belalang akan menjadi raja
Maksudnya. “ seorang yang belum layak jadi peminpin. Mungkin kerena ilmu kurang atau pengalaman tapi karena tidak ada orang lain yang memenuhi criteria  yang ideal.

3. “Jak-jak langai duk du karee”
Kalau berjalan seperti langai (sejenis bajak tradisional) kalau duduk, duduklah seperti aree (sejenis sukatan padi yang terbuat dari kayu/plat besi)
Maksudnya “ setiap aktivitas hendak  bermanfaat dan manghasilkan tidak ada yang sia-sia.

4.     “Bu sikai,  ie sikai, ngob jantung gadeuh akai”
Maksudnya, sindiran kepada mereka yang tidak mau berpikir tentang  nasib masyarakatnya, desanya dan negerinya mereka hanya  berikir untuk kepentingan dirinya.

5.  “Jideuk sapat jimupakat, hate meukleh”
Duduk bersama bermusyararah namun berbeda’
Maksudnya ‘ bagi para peminpin jauhi sifat ini, karena mereka suka berjanji akan tetapi dalam hatinya lain.

6.    ‘’Aneuk manyak moe peueoe bak nang”
“anak menangis pulangkan ke ibunya”
Maksudnya ‘Apabila ada selisih di suatu daerah, suku atau kaum untuk cepat selasi kembalikan kepada kaum itu sendiri.

7. “Leumoh hukom diato pangkat”
Lemah hukum  di atur pangkat
Maksudnya “hukum akan lemah apabila di ataur oleh orang-orang berbangkat karena mereka sering menginterfensi  hukum untuk kepentingannya.

8.  “Leumoh adat jahe raja”
Lemah adat jahil raja.
Apabila dalam kerajaan/Negara raja atau peminpinnya tidak adil, berbuat jahil maka tunggu saja akan kehancuran negeri tersebut.

“   9. "Rusak lada karena runggiep rusak raja kerena Namit”
Banyak raja raja di dunia menjadi kejam, dictator menganiaya bahkan mentuhankan dirinya Karena pengaruh keluarga, kerabat pengawainya dan pembantunya”


10.   “Gadoh aneuk meupat jrat, gadoh hukom ngon adat pat tamita “
Hilang anak masih ada kuburan yang bisa kita lihat, tetapi jika hukum dan adat yang hilang hendak kemana kita mencarinya

Meunyoe utoeh ta peulaku, boh labu jeut asoe kaya.” artinya, jika pandai mengolah buah labu. buah labu akan menjadi seri kaya, maksudnya, apapun bendanya , jika kita pandai mengolahnya, pasti akan bermanfaat.
” Nyang beu-e, kuwah han ji rasa, nyang pantah pantah, ji peuglah ngoen uran pha.”
Orang yang malas kuahpun tak dapat di rasa, namun jika rajin daging paha pun sempat di ambilnya.maksudnya orang yang malas hidupnya tidak akan pernah senang, dan orang yang rajin tentu akan berhasil dalam hidupnya.
“Panghule alat parang meuparoeh, panghule peukaian rincong meuseupoeh, panghule hareukat, umoeng ngoen lampoh,”
maksudnya bersawah atau berkebun merupakan usaha yang beruntung.
“Sira tajak-jak tapluek situek, sira taduek ta cop tima,” maksudnya kita jangan pernah menyia-nyiakan waktu.
“Meunyoe nyang ka ta useha, adak han kaya taduek seunang, menyoe tan ta keureuja, pane atra srot di manyang,”
Maksudnya, jika telah kamu usahakan, walaupun tidak kaya tapi kamu akan hidup senang, dan jika kamu malas berusaha dari mana harta akan datang.
“Tamita blang Nyang Jeut keu pade, ta mita gle yang jeut keu pade,”
Maksudnya kamu carilah usaha yang bisa mendatangkan ke untungan.
Tuah ngoen ta gagah, raseuki ngoen ta ilah,” maksudnya, keberuntungan datang dari kesungguhan, dan rezeki datang karena berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar